Kejari Kota Bekasi Periksa 13 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Chromebook

1 month ago 34

Beranda Berita Utama Kejari Kota Bekasi Periksa 13 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Chromebook

ILUSTRASI: Kantor Kejari Kota Bekasi. FOTO: KEJARI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi memeriksa 13 saksi terkait dugaan kasus korupsi pengadaan Chromebook di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2022.

Mereka yang diperiksa mencakup pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi periode 2020–2022 serta sejumlah kepala sekolah.

Kasi Intel Kejari Kota Bekasi, Ryan Anugrah, mengatakan pemeriksaan ini merupakan bagian dari dukungan Kejari terhadap tim Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).

“Total ada 13 saksi, sembilan orang dari pihak sekolah dan empat dari Dinas Pendidikan,” ujarnya, Minggu (31/8).

BACA JUGA: Kejari Kota Bekasi Periksa Lima Anggota DPRD Terkait Dugaan Korupsi Alat Olahraga Dispora

Empat saksi dari Disdik Bekasi yang diperiksa antara lain Kepala Disdik periode 2019–2022, Kepala Bidang Pembinaan SD periode 2021–2022, serta Kepala Bidang SMP periode 2020–2022. Dari pihak sekolah, delapan kepala sekolah SD dan satu kepala sekolah SMP turut dimintai keterangan.

Ryan menegaskan, hasil pemeriksaan beserta dokumen pendukung telah diserahkan ke Kejaksaan Agung.

“Semua hasil pemeriksaan berikut dokumen sudah kami serahkan ke penyidik Jampidsus Kejagung,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Disdik Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, menilai penggunaan teknologi dalam pendidikan tidak bisa dihindari. Namun ia mengingatkan agar proses pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai aturan.

BACA JUGA: Tersangka Dugaan Korupsi Alat Olahraga Dispora Sakit

“Teknologi pendidikan tidak bisa kita hindari. Ke depan, pengadaan barang dan jasa harus dijalankan dengan benar agar tidak menimbulkan persoalan,” ungkap Alexander.

Ia menambahkan, Chromebook maupun perangkat digital lain bermanfaat bagi percepatan pembelajaran jika digunakan secara bijak. “Sekarang kita sudah memasuki era digital, dan itu harus dioptimalkan untuk pendidikan,” tandasnya.(sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |