Beranda Cikarang Warga Perumahan The Arthera Hill 2 Tak Puas Tindakan Pengembang

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Perumahan The Arthera Hill 2 menyatakan ketidakpuasan terhadap pengembang yang dinilai kurang serius menangani masalah banjir, yang sudah terjadi enam kali dalam setahun terakhir di kawasan mereka.
“Kami tidak dilibatkan saat meninjau lapangan. Jadi kami juga kurang puas dari action pengembang,” ucap seorang warga Perumahan The Arthera Hill 2, Imam, Selasa (5/8).
Imam mengaku warga sudah tidak lagi menaruh kepercayaan kepada PT Prisma Inti Propertindo (Prisma Properties), selaku pengembang perumahan. Hingga kini, tidak ada langkah konkret yang dilakukan untuk menanggulangi banjir yang berulang.
BACA JUGA: Pengembang Perumahan The Arthera Hill 2 Ngaku Rugi Rp3 Miliar Gara-gara Banjir
“Kami sudah tidak percaya lagi dengan pengembang,” katanya.
Warga menuntut adanya penanganan banjir yang tuntas serta ganti rugi atas kerugian materiil yang ditimbulkan.
“Relokasi atau buy back tidak mungkin, jadi kami hanya berharap ada solusi permanen agar tidak banjir lagi, dan ada kompensasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, menyampaikan bahwa pihaknya telah meninjau sejumlah titik banjir bersama perangkat daerah terkait, BBWS Cisadane, dan pihak pengembang.
“Peninjauan ini akan menjadi dasar untuk menyusun rekomendasi kepada pengembang agar segera melakukan perbaikan,” ujarnya.
BACA JUGA: Warga Perumahan The Arthera Hill 2 Kecewa RDP Dibatasi
Dari hasil tinjauan di lapangan, Henri menjelaskan bahwa lebar sungai yang idealnya 40 meter kini hanya tersisa 20 meter, ditambah dengan banyaknya pepohonan liar di sepanjang aliran sungai. Selain itu, pembangunan dinding penahan tebing juga menjadi tanggung jawab pengembang.
“Normalisasi Kali Cikarang sangat diperlukan karena telah terjadi penyempitan. Untuk itu, perlu kerja sama dengan BBWS Cisadane agar penanganannya optimal,” tuturnya.
Henri menambahkan, pihaknya saat ini tengah merumuskan rekomendasi teknis yang akan disampaikan kepada pimpinan sebagai dasar penanganan banjir.
“Hasil tinjauan di lapangan sedang kami susun dalam bentuk rekomendasi dan akan segera dilaporkan kepada pimpinan,” tandasnya.
Sementara itu, Legal PT Prisma Inti Propertindo, Risma Damayanti, menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menangani banjir, meski warga sudah tidak percaya.
“Tidak percaya itu hak warga. Tapi kami tetap fokus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan BBWS untuk menyelesaikan masalah banjir ini,” katanya.
Terkait pembiayaan perbaikan tanggul dan penanganan banjir dalam pembangunan infrastruktur mendapat penolakan dari DPRD Kabupaten Bekasi, Ratna, menyebut bahwa hal tersebut masih menunggu pembahasan lebih lanjut.
“Nanti akan ada pembahasan lagi. Kami menunggu hasil pengkajian untuk pembangunan penanganan banjir,” ucapnya. (and)