Sopir Truk di Kranji Kibarkan Bendera One Piece, Ini Alasannya

2 months ago 48

Beranda Metropolis Sopir Truk di Kranji Kibarkan Bendera One Piece, Ini Alasannya

KONTROVERSI: Rahmat (30) sopir truk yang kibarkan bendera One Piece di kendaraannya saat ditemui di Kawasan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (6/9). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Disaat sorotan pemerintah dan masyarakat tertuju pada isu pengibaran bendera selain bendera merah putih, Rahmat (30), justru terang-terangan melakukannya. Pria yang bekerja sebagai sopir truk di kawasan Kranji, Bekasi Barat, ini terang-terangan mengibarkan bendera dari serial anime “One Piece” di bagian belakang truk boks yang dikemudikannya.

Aksi tersebut disebut sebagai bentuk aspirasi terhadap kondisi ekonomi yang dinilai semakin sulit.

BACA JUGA: Pemkot Bekasi Larang Pengibaran Bendera Selain Merah Putih

Rahmat memastikan bendera Merah Putih tetap dikibarkan di posisi lebih tinggi dibanding bendera bergambar Jolly Roger itu, sebagai simbol penghormatan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Ini murni aspirasi. Intinya tetap yang diutamakan NKRI, karena saya juga warga Indonesia, selalu menjunjung tinggi NKRI,” ujar Rahmat, Rabu (6/8).

Menurutnya, pemasangan bendera tersebut bukan sekadar tren, melainkan bentuk kegelisahan masyarakat kecil terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok dan minimnya lapangan pekerjaan.

“Ekonominya sih kelihatannya lagi pasang-surut, malah cenderung ke surut,” kata Rahmat.

BACA JUGA: PKS Bekasi Ajak Warga Tak Ikut-ikutan Pasang Bendera One Piece

Ia menyebut lima dari enam truk boks di tempat kerjanya juga ikut dipasangi bendera One Piece. Harapannya, pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat bawah.

“Perlu ada solusi juga dari pemerintah. Seperti lapangan kerja jadi lebih banyak. Intinya jangan terlalu menekan masyarakat kecil,” ujar pria asal Banyumas itu.

Sementara itu, Dadang (28), rekan Rahmat sesama sopir, menyebut bendera One Piece akan diturunkan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

“Pengennya sih didengar saja dan dikasih solusi. Jangan cuma didengar doang,” tandasnya (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |