
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kinerja Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan, khususnya di sekolah, secara rutin dievaluasi guna mencegah terjadinya aksi kekerasan di lingkungan sekolah.
Kepala SMPN 34 Kota Bekasi, Arief Purnama, menyampaikan bahwa dalam upaya pencegahan tindak kekerasan, setiap elemen yang telah diberikan amanat harus benar-benar terlibat aktif.
“Upaya penguatan harus terus dilakukan agar keamanan dan kenyamanan peserta didik dalam menuntut ilmu benar-benar terjamin. Semua pihak perlu lebih peduli jika ada kekerasan di lingkungan pendidikan yang terus berulang,” ujarnya.
Arief menambahkan, TPPK yang telah dibentuk harus dievaluasi secara konsisten untuk mengetahui tingkat efektivitasnya. “Semua pihak harus memahami dan mengakui bahwa setiap anak berhak mendapatkan ruang belajar yang nyaman di sekolah. Sekolah juga sebaiknya tidak menganggap remeh keluhan siswa yang merasa tidak nyaman saat belajar,” harapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa evaluasi rutin dilakukan setiap pekan, biasanya saat upacara berlangsung, di hadapan seluruh dewan guru dan siswa.
“Kalau di sekolah kami, evaluasi rutin dilakukan sekali seminggu, biasanya saat upacara bendera,” tuturnya.
Menurut Arief, keterlibatan aktif anggota TPPK, kepedulian masyarakat, dan peran orang tua merupakan syarat mutlak dalam upaya penuntasan kasus kekerasan di sekolah. Oleh karena itu, penguatan peran seluruh pihak sangat diperlukan.
Pernyataan senada disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMPN 29 Kota Bekasi, Nining. Ia menegaskan bahwa seluruh elemen yang terlibat dalam pencegahan kekerasan harus berperan aktif.
“Sudah seharusnya setiap satuan pendidikan memastikan kondisi sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif untuk belajar. Lingkungan yang menyenangkan sangat penting bagi peserta didik,” katanya.
Nining menambahkan, keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung pada iklim sekolah yang mendukung. “Pembelajaran akan berhasil jika para siswa merasa aman, senang, dan nyaman dalam beraktivitas serta mampu mengembangkan potensinya masing-masing,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa di SMPN 29, evaluasi terhadap TPPK dilakukan secara rutin setiap bulan.
“Kami juga rutin melakukan evaluasi terhadap TPPK, tapi satu kali dalam sebulan,” terangnya.
Ia menambahkan, unsur TPPK terdiri dari guru, tim Bimbingan Konseling (BK), serta melibatkan siswa. (dew)