Beranda Politik Perselisihan Dewan PDIP - PKB, Gerindra Ambil Peran Penengah

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perselisihan antara Arif Rahman Hakim dari Fraksi PDIP dan Ahmadi alias Madong dari Fraksi PKB diduga memicu ketegangan di antara partai koalisi pasangan Tri Adhianto–Abdul Harris Bobihoe pada Pilkada 2024 lalu.
Hubungan PDI Perjuangan dengan PKB yang merupakan rekan koalisi sempat diterpa isu tak sedap setelah perselisihan antara Arif dan Ahmadi. Ahmadi melaporkan Arif ke Mapolres Metro Bekasi Kota setelah mengaku “ditoyor” di kepala saat rapat Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi pada Senin (22/9) malam. Namun, belakangan Arif membantah tudingan tersebut.
Menyikapi hal ini, Partai Gerindra memilih mendinginkan situasi. Mereka menilai perbedaan pandangan dan pendapat merupakan hal yang wajar dalam dinamika politik.
“Perbedaan pandangan, pendapat itu hal yang wajar dalam dinamika. Apalagi lembaga kita ini (DPRD), lembaga politik. Namun tentunya harus ada yang dijaga juga, ini lembaga kita, apalagi dua partai ini merupakan partai koalisi,” ujar Sekretaris DPC Partai Gerindra DPRD Kota Bekasi, Misbahudin, kepada Radar Bekasi, Minggu (5/10).
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Bekasi ini mengajak semua pihak untuk kembali fokus pada tugas utama sebagai wakil rakyat, yakni memperjuangkan aspirasi masyarakat. Misbah menekankan pentingnya menjaga keharmonisan, karena anggota DPRD menjadi contoh bagi masyarakat.
“Saya berharap kita semua bisa menjaga keharmonisan antara anggota di lembaga DPRD, karena kita ini menjadi contoh buat masyarakat Kota Bekasi. Terutama, ini juga partai koalisi yang memang harus menjadi contoh kedewasaan dalam berpolitik ke depan,” ucapnya.
Misbah meyakini, dengan komunikasi yang baik dan semangat kebersamaan, semua persoalan bisa diselesaikan secara damai. Ia menegaskan hubungan partainya dengan PDIP maupun PKB tetap baik.
“Saya rasa secara kelembagaan hubungan Partai Gerindra dengan PDIP baik-baik saja, begitu juga dengan PKB. Saya juga melihat hubungan PKB dan PDIP, baik di fraksi maupun partai nggak ada masalah. Cuma memang karena kemarin masalah kecil, saya pikir itu menjadi sorotan. Tapi saya pikir itu biasalah, dinamika saja,” ucapnya.
Mengenai perselisihan yang masuk ranah hukum, Misbah menekankan semua pihak harus menghormati proses hukum. Ia optimistis persoalan tersebut akan berakhir baik, karena komunikasi dan kebersamaan koalisi akan membantu mendinginkan situasi.
“Pasti selesai, saya yakin akan bisa duduk bareng lagi, karena sekarang pun saya pikir nggak ada masalah, itu biasa. Nanti menjelang satu tahun kepemimpinan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe, kita (koalisi) akan duduk bareng, kita merumuskan bagaimana lebih fokus untuk kerja-kerja masyarakat,” ungkapnya. (pra)