Guru Dituntut Bertransformasi, Kurikulum Baru Tekankan Kompetensi dan Teknologi

2 months ago 52

Beranda Pendidikan Guru Dituntut Bertransformasi, Kurikulum Baru Tekankan Kompetensi dan Teknologi

ILUSTRASI: Sejumlah guru di Kabupaten Bekasi saat menghadiri diskusi di dalam ruangan. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tahun ajaran baru 2025/2026 membawa angin segar sekaligus tantangan bagi dunia pendidikan. Lima poin penting dalam perubahan kurikulum resmi diberlakukan dan guru menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikannya.

Perubahan ini menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi, integrasi teknologi, serta pendekatan yang lebih kolaboratif dan kontekstual. Guru dituntut meninggalkan pola lama yang hanya berfokus pada transfer materi, dan beralih menjadi fasilitator yang mampu membimbing siswa mengembangkan keterampilan abad ke-21.

“Pendekatan lama tidak lagi relevan. Guru harus mampu mendorong siswa berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata,” ungkap Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo, Selasa (5/8).

Menurutnya, penggunaan teknologi menjadi aspek krusial dalam kurikulum baru. Guru perlu menguasai berbagai aplikasi pembelajaran digital serta menumbuhkan literasi digital di kalangan siswa. “Penguasaan teknologi bukan lagi pilihan, tapi keharusan,” tegasnya.

Selain itu, sistem penilaian kini lebih fokus pada proses, bukan sekadar angka. Penilaian dilakukan berdasarkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, hingga menerapkan ilmu secara praktis. Oleh karena itu, guru perlu merancang instrumen evaluasi yang lebih variatif dan memberikan umpan balik yang membangun.

Kurikulum terbaru juga mendorong pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan kolaborasi antarsiswa. Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, adaptif, dan kondusif bagi kerja sama.

“Kolaborasi penting untuk membentuk karakter siswa yang mampu bekerja dalam tim dan beradaptasi di dunia kerja,” kata Prawiro.

Ia menegaskan, keberhasilan implementasi kurikulum sangat bergantung pada kesiapan guru. Pelatihan, pengembangan kompetensi, dan semangat kolaborasi antarguru menjadi kunci utama.

“Guru adalah agen perubahan. Dengan memahami dan menerapkan kurikulum ini secara utuh, mereka bisa membantu siswa mencapai potensi terbaiknya,” pungkasnya. (dew)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |