Wali Kota Bekasi Tegaskan Renang Bukan Kewajiban dan Tidak Digunakan Sebagai Syarat Penilain

2 weeks ago 35

Beranda Berita Utama Wali Kota Bekasi Tegaskan Renang Bukan Kewajiban dan Tidak Digunakan Sebagai Syarat Penilain

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. FOTO: HUMAS PEMKOT BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan bahwa renang di sekolah bukan merupakan kewajiban dan tidak dijadikan penentu nilai akademis siswa.

Pernyataan ini disampaikan Tri saat menyerahkan kacamata gratis kepada 173 siswa SMPN 30 Kota Bekasi bersama Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN), belum lama ini.

Penegasan tersebut menjawab keresahan sebagian orang tua yang merasa terbebani karena keterbatasan biaya maupun akses sarana. Menurut Tri, olahraga di sekolah, termasuk renang, harus bersifat pilihan dan fleksibel sesuai kondisi sekolah serta peserta didik.

“Renang bukan kewajiban dan tidak digunakan sebagai syarat penilaian. Itu hanya pilihan dari sekolah. Masih banyak cabang olahraga lain yang dapat menjadi sarana pembentukan karakter, kesehatan, dan semangat sportivitas. Jangan sampai kegiatan ini justru membebani orang tua,” tegas Tri.

Tri menekankan, tujuan utama pendidikan jasmani bukan sekadar mengejar nilai atau prestasi sesaat, melainkan membentuk pribadi yang sehat, tangguh, dan berkarakter. Pemkot Bekasi, lanjutnya, berkomitmen menghadirkan sarana olahraga yang inklusif agar setiap anak bisa mengembangkan potensinya tanpa tekanan.

“Kita ingin mencetak atlet-atlet asli dari Kota Bekasi dari berbagai cabang olahraga. Namun tidak hanya itu, kita juga ingin memberi ruang bagi anak-anak yang berprestasi di bidang seni dan budaya. Semua ini adalah bagian dari upaya membentuk generasi unggul yang membanggakan orang tua mereka,” ujar Tri.

Tri juga mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam menunjang perkembangan anak, baik akademik maupun non-akademik. Salah satunya dengan memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang agar memiliki daya tahan tubuh yang baik.

“Anak-anak harus kita persiapkan secara utuh. Tidak cukup hanya dari sisi akademik atau olahraga, tapi juga dari sisi gizi, kesehatan mata, mental, dan karakter. Semua itu harus berjalan beriringan,” tambahnya.

Penegasan Tri Adhianto ini sekaligus menjadi arah kebijakan Pemkot Bekasi dalam penyelenggaraan pendidikan yang lebih adaptif terhadap kondisi siswa dan orang tua. Pemerintah memastikan setiap program pendidikan tetap memberi manfaat positif tanpa menimbulkan beban finansial atau psikologis yang tidak perlu. (oke)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |