Beranda Nasional Isu Pencopotan Kepala Sekolah Tidak Benar, Wali Kota Prabumulih Ungkap Permasalahan Sebenarnya

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Isu pencopotan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, mendadak ramai di media sosial. Kabar tersebut dikaitkan dengan tindakan Roni yang menegur seorang siswa membawa mobil ke sekolah, bahkan disebut-sebut melibatkan anak Wali Kota Prabumulih.
Menanggapi kabar tersebut, Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, langsung memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa Roni Ardiansyah masih menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih dan membantah adanya pencopotan jabatan.
“Roni Ardiansyah masih menjabat. Tidak ada pencopotan,” tegas H. Arlan.
H. Arlan menegaskan, informasi yang beredar di media sosial tidak benar. Ia mengungkapkan, permasalahan yang terjadi sebenarnya terkait teguran terhadap seorang guru yang diduga mengirim pesan kurang pantas kepada siswa. Bukan pencopotan kepala sekolah.
Klarifikasi tersebut disambut positif oleh masyarakat. Warga menilai langkah cepat wali ktoa menunjukkan sikap kepemimpinan yang responsif, adil, dan transparan.
“Pak wali kota tidak hanya tanggap, tapi juga mampu menjaga kondusifitas tanpa menimbulkan kegaduhan yang lebih besar,” ujar salah satu tokoh masyarakat.
Langkah ini dinilai sebagai contoh komunikasi publik yang etis, terbuka terhadap kritik, sekaligus menegakkan keadilan.
Imbau Masyarakat Tidak Percaya Isu Liar
Dalam kesempatan itu, H. Arlan mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Kami berharap masyarakat tidak mudah terpancing oleh narasi yang belum tentu kebenarannya. Mari kita bersama menjaga kondusifitas dan ketenangan,” imbaunya.
Fokus Tingkatkan Mutu Pendidikan
Selain meluruskan isu, H. Arlan juga menegaskan komitmen Pemkot Prabumulih untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, baik dari sisi sumber daya manusia maupun fasilitas sekolah.
“Fokus kami tetap pada peningkatan mutu pendidikan. Semua sekolah di Prabumulih akan terus kami benahi,” jelasnya.
Sikap tegas H. Arlan ini menjadi bukti kepemimpinan yang terbuka dan responsif. Masyarakat berharap peristiwa ini menjadi pelajaran agar tidak mudah terpengaruh isu liar serta terus mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak pada kepentingan bersama. (*)