Guru Besar UT Ungkap Perairan Laut Bekasi Diduga Terpapar Logam Berat

2 months ago 53

Beranda Bekasi Guru Besar UT Ungkap Perairan Laut Bekasi Diduga Terpapar Logam Berat

Pedagang saat merapikan berbagai jenis ikan laut. Foto: Jawapos

RADARBEKASI.ID, BEKASI Perairan di wilayah Bekasi, disebut-sebut mengalami pencemaran logam berat yang berdampak pada kehidupan ekosistem laut.

Pasalnya dalam penelitian yang dilakukan, ditemukan sejumlah ikan yang mati mendadak di perairan Bekasi akibat pencemaran.

“Pengalaman (penelitian) saya di Bekasi, banyak ikan tiba-tiba mati terus mengambang di permukaan laut di Bekasi,” ujar Ernik Yuliana, pakar pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan dari Universitas Terbuka (UT) dikutip dari JawaPos pada Jumat (8/8/2025).

BACA JUGA: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Kesulitan Atasi Pencemaran Kali Cilemahabang, Ini Sebabnya

Menurut Ernik yang barus saja dikukuhkan sebagai guru besar UT pada 6 Agustus 2025, kematian ikan-ikan itu disebabkan oleh paparan logam berat yang melebihi ambang batas aman.

Ia menduga pencemaran tersebut berasal dari limbah perusahaan pengolahan kelapa sawit yang dibuang ke laut, walaupun sudah dilengkapi dengan sistem penyaringan yang berlapis.

“Meskipun pabrik itu memiliki saringan berlapis-lapis,” jelasnya.

Dalam penjelasannya Ernik mengakui, pencemaran logam berat merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi pada kawasan pesisir Indonesia.

Akibat pencemaran ini dapat berdampak buruk pada kehidupan biota laut, khususnya kerang dan ikan. Pasalnya kerang mampu menyimpan kandungan logam berat di tubuhnya, namun ikan tidak dapat bertahan dan mati mendadak mengambang di permukaan laut.

“Kerang laut bisa bertahan hidup dengan menyerap logam berat. Tetapi ini bahaya jika kerangnya dikonsumsi manusia,” kata Ernik.

Ernik berharap pencemaran logam berat di perairan Indonesia, terutama sekitar Bekasi, bisa segera dikendalikan. Dengan demikian, ekosistem laut tetap sehat, dan masyarakat pun bisa mengonsumsi ikan dengan kandungan logam berat yang rendah.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk selektif saat membeli ikan untuk dikonsumsi. Ia menerangkan cir-ciri ikan yang baik dikonsumsi bisa dilihat dari mata dan insangnya apakah masih segar atau tampak pucat.

“Pilih ikan yang segar,” katanya.

Lebih lanjut, Ernik mengingatkan masyarakat agar tidak mengkonsumsi ikan yang tercemar logam berat dalam jumlah berlebihan, lantaran dapat berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, mulai dari kerusakan organ hingga gangguan saraf dan kanker. (cr1)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |