BUMDes Maniloka Bangkitkan Semangat Bertani, Manfaatkan Lahan Tidur untuk Pertanian Produktif

3 months ago 46

Beranda Cikarang BUMDes Maniloka Bangkitkan Semangat Bertani, Manfaatkan Lahan Tidur untuk Pertanian Produktif

PANEN: Jajaran Pemerintah Desa Sukadami dan BUMDes Maniloka menunjukkan mentimun hasil panen. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Semangat dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) perlu terus dibangkitkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Di tengah berbagai tantangan, BUMDes Maniloka di Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi menunjukkan kiprah nyata melalui semangat bertani.

Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi mencatat, pada 2022 terdapat 154 BUMDes dari 180 desa, namun hanya sebagian kecil yang aktif beroperasi.
Dua tahun kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 174 BUMDes dari 179 desa, dengan 111 BUMDes dinyatakan aktif. Tren positif ini berlanjut pada 2024, di mana tercatat 135 BUMDes aktif.

BACA JUGA: BUMDes Hegarmukti Harap Proses Penyidikan Kejati Jabar Selesaikan Dugaan Penyelewengan Lahan Fasos dan Fasum

Peningkatan ini menandakan adanya geliat dan semangat baru dalam pengelolaan ekonomi desa, termasuk melalui inisiatif-inisiatif kreatif seperti yang dilakukan BUMDes Maniloka.
BUMDes Maniloka memanfaatkan lahan tidur seluas dua hektare untuk pertanian produktif sekaligus sebagai sarana edukasi bagi anak-anak usia dini.

Ketua BUMDes Maniloka, Irfan, menyampaikan bahwa program tersebut berangkat dari potensi historis dan geografis Desa Sukadami yang dulunya dikenal sebagai kawasan pertanian.

“Program ini digagas berdasarkan potensi historis dan geografis wilayah Sukadami yang dulunya dikenal sebagai kawasan pertanian. Kami melihat potensi tersebut sebagai peluang ekonomi yang bisa dikembangkan oleh BUMDes,” ujar Ketua BUMDes Maniloka, Irfan.

BACA JUGA: Dari 135 BUMDes Aktif di Kabupaten Bekasi, Baru Satu yang Maju

Ia menjelaskan, 20 persen alokasi dana desa digunakan untuk memulai pertanian skala desa. Uji coba pertama dilakukan dengan menanam mentimun, yang dalam waktu satu bulan sudah bisa dipanen.

“Dari dua hektare lahan, hasil panennya bisa mencapai 50 hingga 70 ton mentimun,” jelas Irfan.

Selain mentimun, BUMDes Maniloka juga mulai menanam kacang panjang dan berencana menambah komoditas seperti tomat dan cabai.

“Tujuan besar kami adalah membangkitkan kembali semangat bertani masyarakat Sukadami, agar pertanian bisa maju dan petaninya sejahtera. Kami libatkan 22 pekerja dari warga sekitar dalam proyek ini,” lanjutnya.

Ke depan, BUMDes Maniloka akan mengeksplorasi berbagai potensi sektor pertanian lainnya, termasuk mengembangkan konsep pertanian modern di kawasan permukiman padat penduduk.

‎“Kami sedang rancang program pertanian di area-area perumahan dengan memanfaatkan lahan fasilitas sosial, di mana media tanam dan bibit akan disediakan oleh BUMDes. Ini penting karena Sukadami adalah wilayah padat penduduk,” tuturnya.

Sementara, Kepala Desa Sukadami, H.M. Kunang, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan bahwa program ini adalah bagian dari strategi desa dalam mendorong kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.

“Alhamdulillah, kita sudah mulai gerakan ketahanan pangan melalui BUMDes. Ini langkah nyata dalam mengarahkan dana desa untuk mendukung sektor pertanian. Harapannya, hasil pertanian dari program ini bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

Abah Kunang juga berharap, BUMDes Maniloka dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola program ketahanan pangan yang produktif dan berkelanjutan.

“Kami berharap dukungan dari semua pihak, termasuk camat dan jajaran, agar distribusi hasil pertanian dari BUMDes ini berjalan lancar. Ini juga sejalan dengan program prioritas nasional, seperti inisiatif makan bergizi gratis dari pemerintah,” pungkasnya. (and)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |