Banjir Terjang 29 Desa di Kabupaten Bekasi, 13.546 Jiwa Terdampak

3 months ago 56

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banjir kembali menerjang permukiman dan jalan penghubung di berbagai wilayah Kabupaten Bekasi. Banjir dengan ketinggian rata-rata maksimal 2,5 meter disebabkan meluapnya Kali Bekasi dan sejumlah aliran sungai lainnya serta air hujan.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi pada Selasa (8/7) pukul 17.00 WIB, banjir yang mulai terjadi sejak Senin (7/7) berdampak pada 16 kecamatan dan 29 desa. Sebanyak 13.546 jiwa atau 3.386 kepala keluarga terdampak, dengan 3.490 jiwa atau 916 kepala keluarga di antaranya terpaksa mengungsi ke sembilan lokasi.

Informasi yang dihimpun, di wilayah utara Kabupaten Bekasi seperti Tambun Utara dan Babelan, air Kali Bekasi mulai meluap sejak Selasa dini hari (8/7), setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada malam sebelumnya. Luapan air memutus akses Jalan Raya Pisangan di Kampung Babakan Desa Satriajaya, sepanjang lebih dari dua kilometer. Ratusan rumah dan rumah toko (ruko) terdampak. Jalan tersebut bahkan berubah menjadi arena bermain air bagi warga sekitar.

Di Babelan, luapan Kali Bekasi juga membuat Jalan Raya Kebalen terputus. Akses warga menuju Babelan maupun Kota Bekasi pun terganggu. Ketinggian air yang mencapai dua meter membuat jasa pengangkutan sepeda motor dengan gerobak pun enggan melintas di dua lokasi tersebut.

Kepala Seksi Trantib Satpol PP Kecamatan Tambun Utara, Abdul Rachmat, mengatakan luapan air mulai terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dan terus naik hingga membanjiri Jalan Raya Pisangan dan Jalan Raya Kebalen pada pukul 06.00 WIB.

“Kendaraan roda dua dan empat tidak bisa dilewati karena akses terputus,” kata Abdul di Tambun Utara, Selasa (8/7).

Akibatnya, mobilitas warga sangat terganggu. Satu-satunya akses yang bisa dilalui hanyalah jalan tanggul. Ketinggian air pun bervariasi, dengan titik terdalam di pinggir kali mencapai lebih dari satu meter.

“Titik terdalam berada di pinggir kali, ketinggian mencapai 120 cm lebih. Jadi akses sudah tidak bisa dilewati sama sekali,” tambahnya.

Sementara itu, di wilayah Cikarang Utara, banjir akibat luapan Kali Ulu juga merendam permukiman warga Desa Karangraharja. Air mulai masuk ke rumah-rumah warga yang berada di bantaran Kali Ulu sejak Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB.

MENGUNGSI: Sejumlah ibu-ibu rumah tangga terdampak banjir Kali Ulu mengungsi di warung Jalan Raya Urip Sumoharjo Cikarang Utara, Selasa (8/7). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

Di sana, warga terdampak bahkan terpaksa meminta sumbangan di jalan untuk membeli kebutuhan logistik, karena sejak siang sampai malam belum mendapat bantuan makanan maupun perlengkapan bayi.

Warga Kampung Kali Ulu, Rohimah (66), menceritakan bahwa ia bersama puluhan warga lainnya mengungsi ke sebuah warung di pinggir Jalan Raya Urip Sumoharjo. Mereka mengungsi secara mandiri karena rumah mereka sudah terendam.

“Gak ada tempat (mengungsi), gimana lagi, jadinya ke pinggir jalan. Rumah udah kerendam semua gak bisa ditempatin,” ujar Rohimah kepada Radar Bekasi di Cikarang Utara, Selasa (8/7).

Sejak Senin malam, Rohimah bersama ibu-ibu lainnya menginap di warung pinggir jalan Urip Sumoharjo.

Bantuan baru datang pada pagi hari berupa karpet dan selimut. Sedangkan logistik berupa makanan untuk orang dewasa baru datang pada siang hari. Kampung ini, dikatakan Rohimah, merupakan wilayah langganan banjir, meski Kalau Ulu sudah dinormalisasi.

“Masih banjir aja. Padahal kali sudah dilebarin, tapi masih banjir juga. Kami minta solusi dari pemerintah,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dody, menyampaikan bahwa ketinggian air di 29 desa terdampak bervariasi, mulai dari 10 cm hingga 250 cm. Sebagian besar warga terdampak memilih mengungsi ke sembilan lokasi yang difungsikan sebagai tempat penampungan sementara, seperti masjid, kantor desa, dan sekolah.

Beberapa lokasi pengungsian antara lain Masjid Al Kautsar di Perumahan GSP 2 RT 08 Desa Ciledug (Setu), Masjid Al Maghfirah RT 07 Desa Ciledug, Kantor Desa Sukamekar, Kantor Desa Sukajadi, Kampung Kramat Desa Karangbaru, dan Masjid Al Ikhlas Perumahan Artera Hill, Desa Jayasampurna, Masjid Al Muhajirin, Desa Sriamur, Aula Desa Sukamekar, dan SDN 1 Sukamekar.

“Selain melakukan pendataan, kami juga mengevakuasi dan memberikan logistik kepada korban terdampak banjir,” terang Dody. (ris)

BANJIR DI KABUPATEN BEKASI

Dampak Bencana

– Jiwa Terdampak
13.546

– KK Terdampak
3.386

Wilayah Terdampak

– Desa Terdampak
29

– Kecamatan Terdampak
16

Sebaran Wilayah

Desa Sukamekar Kec. Sukawangi: TMA 50-70 cm

Desa Kedung Pengawas Kec. Babelan: TMA 50-70 cm

Desa Satria Jaya, Desa Sriamur, Desa Karang Satria, Desa Satria Mekar Kec. Tambun Utara: TMA 30-100 cm

Desa Sukaraya Kec. Karang Bahagia: TMA 20-60 cm

Desa Kalijaya Kec. Cikarang Barat: TMA 40-140 cm

Desa Kalijaya, Desa Ciledug Kec. Setu: TMA 40-100 cm

Desa Jayasampurna Kec. Serang Baru” 50-250 cm

Desa Cibarusah Jaya Kec. Cibarusah: TMA –

Desa Sukajadi Kec. Sukakarya: TMA 40-90 cm

Desa Sumbersari Kec. Pebayuran: TMA 10-40 cm

Desa Sukamanah, Desa Sukadarma Kec. Sukatani: TMA 20-50 cm

Desa Bojongsari Kec. Kedungwaringin: TMA 30-80 cm

Desa Karangraharja, Desa Mekarmukti, Desa Simpangan, Desa Tanjungsari, Desa Karangbaru Kec. Cikarang Utara: TMA 50-100 cm

Desa Jatibaru, Desa Karangsari, Desa Labansari Kec. Cikarang Timur: TMA 30-80 cm

Desa Sukasejati Kec. Cikarang Selatan: TMA 30-70 cm

Desa Pasiranji, Desa Jayamukti, Desa Sukamahi Kec. Cikarang Pusat: TMA 30-60 cm

Data Pengungsi

– Jiwa Pengungsi
3.490

– KK Pengungsi
916

Titik Pengungsian

– Masjid Al Kautsar Desa Ciledug
– Masjid Almagfirah Desa Ciledug
– Kantor Desa Sukamekar
– Kantor Desa Sukajadi
– Kp Kramat
– Masjid Al Ikhlas Perumahan Arthera Hill
– Masjid Al Muhajirin Desa Sriamur
– Aula Desa Sukamekar
– SDN 1 Sukamekar

Kebutuhan Mendesak
– Makanan Siap Saji
– Pompa Sedot Air
– Obat-obatan
– Tikar
– Selimut
– Dapur Umum
– Air Bersih
– Air pembersih lumpur

Sumber: BPBD Kab Bekasi Per Selasa (8/7) pukul 17.00 WIB

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |