RADARBEKASI.ID, BEKASI – Telkom Indonesia terus berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk bagi penyandang disabilitas. Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan bertajuk “Pemanfaatan Digital untuk Pengembangan Usaha”, yang menjadi bagian dari program Penguatan Ekosistem Bisnis Wirausaha bagi Penyandang Disabilitas.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan berbagai materi yang mencakup Mindset Wirausaha dan Success Story, pentingnya branding dalam bisnis, pemanfaatan digital marketing, serta Achievement Motivation Development.
Telkom menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan internal, praktisi kewirausahaan, pengusaha, praktisi branding, hingga perwakilan dari Perkumpulan Orangtua Disabilitas Indonesia (Portadin).
Telkom memberikan dukungan nyata bagi penyandang disabilitas agar mampu mandiri dalam membangun dan mengembangkan usahanya. Sebagai bagian dari transformasi digital, Telkom menyediakan berbagai layanan serta menjadi mitra pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku UMKM.
Program pelatihan tersebut terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu Go Modern, Go Digital, dan Go Online. Masing-masing tahapan dirancang berdasarkan level kebutuhan UMKM dalam adopsi teknologi digital. Misalnya, pelaku usaha mikro dapat memulai dari tahap Go Modern, yang meliputi pelatihan dasar digital marketing.
Senior Manager Regional RSME Telkom Regional II, Sonya Soraya, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia sangat penting demi mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.
“Indonesia perlu memiliki rasio kewirausahaan minimal 4 persen dari total populasi. Saat ini baru berada di angka 3,47 persen. Artinya, masih dibutuhkan sekitar 1 juta wirausaha baru,” ungkap Sonya dalam pemaparannya saat pembukaan kegiatan di Ibis Styles Bekasi Jatibening, Kamis (9/10).
Sonya menambahkan, pelatihan digital marketing dapat dilaksanakan secara luring (offline) maupun daring (online), menyesuaikan dengan kebutuhan peserta.
“Kami dapat menyelenggarakan pelatihan secara langsung maupun online. Saat ini, sebagian besar peserta lebih memilih pelatihan online,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, Telkom juga menyesuaikan (custom) materi pelatihan berdasarkan kebutuhan masing-masing segmen UMKM, termasuk bagi penyandang disabilitas.
“Kami memang belum memiliki modul khusus untuk penyandang disabilitas. Namun, kami akan menyiapkan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka,” tambahnya.
Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya berperan dalam meningkatkan kapasitas UMKM, tetapi juga mendukung target nasional mencetak satu juta wirausaha baru.
“Kami harap program ini bisa menjadi bagian dari kontribusi Telkom dalam mencetak 1 juta wirausaha baru melalui pelatihan dan pendampingan,” tegas Sonya.
Lebih jauh, program pendampingan UMKM ini juga selaras dengan tujuan AstaCita, yaitu mewujudkan bangsa yang sejahtera, berdaya saing, dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Telkom sendiri memiliki visi menjadi digital telco pilihan utama dalam memajukan masyarakat. Misinya antara lain mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital yang cerdas, berkelanjutan, ekonomis, dan inklusif.
Selain itu, Telkom juga berkomitmen mengembangkan talenta digital unggulan serta mengorkestrasi ekosistem digital demi memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Sonya berharap, melalui pelatihan ini akan lahir generasi wirausaha muda yang mandiri, memiliki keterampilan digital yang mumpuni, serta mampu mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.
“Kami ingin generasi muda, termasuk penyandang disabilitas, bisa tumbuh mandiri, percaya diri, serta mampu meningkatkan profit dari usahanya,” pungkasnya. (dew/*)