
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ditengah pesatnya pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi, ratusan siswa Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 62 di Kelurahan Medansatria, Kecamatan Medansatria, terpaksa belajar dalam kondisi memprihatinkan.
Tiap harinya kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMPN 62 berlangsung lesehan dengan situasi menegangkan, lantaran atap kelas yang nyaris ambruk.
Pantauan Radar Bekasi di SMPN 62, terlihat jelas dinding-dinding kelas yang lusuh, dengan atap plafon rusak, dan sarana belajar terbatas. Sebagian siswa harus duduk di kursi plastik bahkan ada yang belajar lesehan.
Kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung bekas kantor kelurahan setelah pengajuan pembukaan USB disetujui pemerintah. Hanya empat ruang yang dinilai layak dijadikan kelas.
Sekolah ini mulai menerima siswa pada tahun ajaran 2023/2024 dan masih menginduk ke SMPN 19 Kota Bekasi. Saat ini terdapat 320 siswa yang belajar dalam dua shift, pagi dan siang, karena keterbatasan ruang.
Penanggung jawab USB SMPN 62, Deni Permadi, mengatakan pendirian sekolah ini menjawab kebutuhan warga Medansatria yang selama ini belum memiliki SMP negeri.
“Kami sudah menjelaskan kondisi sekolah sejak awal kepada orangtua. Sebagian memahami, meski ada juga yang mengeluh,” ujarnya, Rabu (8/10).
Kendati fasilitas terbatas, Deni memastikan proses belajar tetap berjalan. “Kalau bicara maksimal tentu sulit, tapi guru-guru kami berusaha agar KBM tetap optimal,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah telah merencanakan pembangunan gedung permanen pada tahun 2026, setelah lahan hibah dari Kelurahan Medansatria resmi diserahkan ke Dinas Pendidikan. “InsyaAllah tahun 2026 dibangun. Lahan sudah siap, tinggal menunggu realisasi anggarannya,” ungkapnya.
SMPN 62 nantinya akan menjadi SMP negeri pertama di Kelurahan Medansatria, menjawab aspirasi warga yang selama ini menanti kehadiran sekolah negeri di wilayah tersebut.
Terkait dengan kekurangan meja dan kursi di sekolah tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi menyebut distribusi Meubelair sudah bisa dilakukan pekan depan. Pengadaan Meubelair sudah berjalan.
“Kemarin sudah berkontrak, kemungkinan Minggu depan sudah mulai pengiriman Meubelair nya,” kata Kepala Disdik Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, Rabu (8/10).
Lebih lanjut, Alex menyampaikan kekurangan meubelair juga terjadi di beberapa SMP di Kota Bekasi. Belum lama ini, pihaknya telah mengumpulkan semua kepala SMP.
“Supaya jangan salah sasaran, dan Ruang Kelas Baru (RKB) itu wajib terisi Meubelair nya,” ungkapnya.
Sedangkan terkait dengan gedung USB SMP 62, pihaknya akan memastikan status tanah yang sebelumnya digunakan untuk kantor kelurahan Medansatria tersebut. Usulan pembangunan gedung dilakukan setelah ada penetapan lokasi.
“Nanti kalau penetapan lokasi nya sudah ada, baru kita usulkan ke Pak Wali Kota dan ke Perkimtan,” ucapnya.
Dalam hal ini, Alex menyebut Disdik hanya bisa melakukan perbaikan ringan.(sur)
Kondisi Memprihatinkan USB SMPN 62 Kota Bekasi
Data Umum Sekolah
* Nama Sekolah: USB SMP Negeri 62 Kota Bekasi
* Lokasi: Gedung bekas kantor Kelurahan Medansatria
* Status: Masih menginduk ke SMPN 19 Kota Bekasi
* Tahun Berdiri: 2023/2024 (mulai menerima siswa pertama)
* Total Siswa: 320 siswa
* Sistem Belajar: Dua shift — pagi dan siang
Kondisi Fisik Sekolah
* Jumlah ruang kelas layak: 4 ruang
* Bangunan: Bekas kantor kelurahan
Kondisi:
* Plafon rusak, atap nyaris ambruk
* Dinding lusuh dan cat mengelupas
* Kekurangan meja dan kursi
Kegiatan belajar:
* Sebagian siswa duduk di kursi plastik
* Sebagian lainnya belajar lesehan