Beranda Politik Program Pelatihan Harus Berdampak Nyata, Bukan Sekadar Penuhi Kewajiban

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program pelatihan di 23 kecamatan yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi harus memberikan dampak nyata, bukan sekadar memenuhi kewajiban.
“Tadi saya sampaikan ada catatan, bagaimana pelatihan ini bukan yang sifatnya hanya menyelesaikan program, kemudian lepas tinggal lari. Tapi harus ada challenge, evaluasi berikutnya. Harus ada inovasi, tindaklanjut, outputnya, kontinuitasnya,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Ani Rukmini, kepada Radar Bekasi, Senin (6/10).
Hal itu disampaikan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), usai menghadiri kegiatan “Pelatihan Wirausaha Resin Art” yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi, di Aula kantor Kecamatan Sukawangi. Ani menambahkan, pelatihan harus mampu menumbuhkan minat dan softskill peserta. Minimal 50-70 persen peserta merasakan manfaatnya.
Menurut Ani, Kabupaten Bekasi menghadapi persoalan lapangan pekerjaan dan angka pengangguran yang tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah harus memfasilitasi pengembangan jiwa wirausaha sesuai kemampuan yang dimiliki.
“Ada tiga daya dukung untuk sukses, yaitu kognitif atau pengetahuan, afektif yang memunculkan tanggung jawab, dan keterampilan. Menghasilkan uang tidak melulu banyak tahu, tapi juga banyak bisa. Banyak ruang untuk itu dan pemerintah harus memfasilitasi,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi, Agus Dwi, menyampaikan pola pelatihan tahun 2025 sudah berubah.
Dari yang sebelumnya berlangsung di hotel, kini pelatihan digelar lebih dekat dengan masyarakat, terutama di wilayah utara Kabupaten Bekasi. Tema pelatihan juga bervariasi, tidak hanya Resin Art.
Diharapkan, kata Agus, peserta yang sebagian masih pelajar memiliki pola pikir tidak hanya bekerja di pabrik, tapi memiliki keterampilan yang memungkinkan mereka berinovasi di tengah ketatnya persaingan dunia kerja.
“Tindaklanjut dari kegiatan ini yang pertama kami berharap bisa bergabung di Forum Sukawangi, kedua kami juga ada pendataan terkait Sistem Informasi Pemberian Usaha Mikro (Simpum), di mana di situ pelatihan kami selama satu tahun kedepan bisa terakses. Jadi teman-teman yang mau ikut pelatihan misalkan peningkatan kapasitas, baik keuangan, digitalisasi, sampai nanti endingnya ke arah ekspor,” sambungnya. (pra)