Kuliah di Kampus Unggul Nggak Harus Mahal, Asal Tahu Jalan Masuknya!

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ada satu mitos yang masih suka bergentayangan di kepala banyak orangtua dan calon mahasiswa, yaitu kalau mau kuliah di kampus bagus, siap-siap dompet kering. Akreditasi tinggi sering disamakan dengan biaya tinggi.

Padahal, itu tidak selalu benar. Dan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Cikarang adalah salah satu bukti nyata bahwa mutu dan akses bisa jalan beriringan tanpa harus bikin orang tua jual sawah atau gadai motor.

UBSI kampus Cikarang ini bukan kampus yang sekadar menempel label “unggul” di spanduk depan. Status Akreditasi Unggul mereka bukan hasil sulapan, tapi hasil kerja panjang dan konsisten dalam menjaga kualitas pendidikan. Lucunya, meski predikatnya berat (unggul), tapi kampusnya tetap ringan di ongkos.

“Akreditasi Unggul adalah wujud nyata dari komitmen UBSI kampus Cikarang sebagai Kampus Digital Kreatif untuk menghadirkan pendidikan berkualitas tinggi, tanpa mengorbankan aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Kepala Kampus UBSI kampus Cikarang, Nurul Ichsan,

UBSI kampus Cikarang dikenal dengan konsep Kampus Digital Kreatif, alias kampus yang ngerti banget bahwa generasi sekarang butuh belajar yang relevan dengan dunia nyata. Sistem belajarnya sudah full digital, tugas bisa dikumpul lewat platform daring, materi kuliah bisa diakses kapan aja, bahkan interaksi sama dosen pun nggak harus pakai jas almamater dan papan tulis kapur.

Tapi, jangan salah. Meskipun digital, suasana kampusnya tetap hidup. Mahasiswa didorong buat berkreasi, berorganisasi, bikin proyek, dan belajar dari industri langsung. Jadi, di sini mahasiswa nggak cuma diajar “cara kerja sistem”, tapi juga diajak “bikin sistem yang bekerja”.

Program studinya pun nggak main-main. Ada Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Teknik Industri, Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Komunikasi. Semua disusun sesuai kebutuhan industri, bukan cuma biar keren di brosur. Jadi, lulus dari sini bukan cuma punya ijazah, tapi juga punya arah.

Satu hal yang paling bikin UBSI kampus Cikarang dicintai adalah fleksibilitasnya. Mau kuliah pagi buat anak SMA/SMK yang baru lulus? Bisa. Mau kuliah malam karena siangnya kerja? Ada. Bahkan buat yang sudah bekerja tapi tetap ingin lanjut studi, tersedia kelas karyawan di Jumat dan Sabtu. Karena kampus ini tahu bahwa tidak semua orang bisa kuliah Senin sampai Kamis jam 8 pagi.

Ini bukan sekadar fleksibilitas waktu, tapi bentuk empati. UBSI sadar bahwa banyak anak muda yang pengen kuliah tapi terjebak rutinitas kerja. Di sini, mereka bisa punya dua identitas sekaligus: mahasiswa dan pekerja. Dan dua-duanya dihormati.

UBSI kampus Cikarang juga paham bahwa kadang impian anak muda terganjal biaya. Karena itu, mereka buka banyak jalur beasiswa, seperti Beasiswa Jalur Undangan, Beasiswa Talenta Digital, dan Beasiswa Juara. Artinya, nggak perlu jadi anak pejabat buat kuliah di sini. Cukup punya semangat, kemampuan, dan niat baik buat belajar.

Akreditasi unggul di dunia pendidikan bisa dibilang kayak “bintang Michelin” di dunia kuliner, nggak mudah didapat, dan nggak semua bisa punya. Tapi UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif berhasil meraihnya. Ini bukti kalau mereka serius memastikan mutu, fasilitas, dan layanan akademiknya setara dengan standar nasional tertinggi.

Namun yang menarik, Nurul Ichsan menekankan bahwa pencapaian ini bukan untuk gagah-gagahan, tapi untuk menjamin mahasiswa dan orang tua bahwa mereka menaruh uangnya di tempat yang tepat.

“UBSI kampus Cikarang selalu mengutamakan keseimbangan antara mutu pendidikan dengan akses biaya yang terjangkau. Kami ingin semua anak muda punya kesempatan yang sama untuk meraih masa depan hebat melalui pendidikan tinggi,” tambahnya.

Zaman sekarang, masa depan bukan cuma milik mereka yang punya uang banyak. Tapi milik mereka yang tahu ke mana harus melangkah. UBSI kampus Cikarang menunjukkan bahwa kualitas dan kesempatan bisa berdiri berdampingan tanpa harus bikin kantong bolong.

Kuliah di UBSI kampus Cikarang bukan sekadar soal akademik, tapi soal perjalanan menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Karena pada akhirnya, pendidikan yang sejati bukan cuma membuatmu lebih pintar, tapi juga lebih berdaya. (oke)