Kericuhan di Depan Mapolres Metro Bekasi Kota Tinggalkan Keresahan

1 month ago 34

Beranda Berita Utama Kericuhan di Depan Mapolres Metro Bekasi Kota Tinggalkan Keresahan

DISERANG : Massa menyerang anggota kepolisian saat terjadi bentrokan di Jalan Pangeran Jayakarta, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin (1/9). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kericuhan yang terjadi di depan Mapolres Metro Bekasi Kota Jalan Raya Perjuangan, Medan Satria pada Minggu (31/8) sore meninggalkan keresahan bagi warga.

Priyadi Santoso (55), warga Medan Satria, mengaku khawatir situasi itu bisa berdampak luas pada kehidupan sehari-hari.

“Ini sudah kelewatan. Massa tidak lagi menyampaikan aspirasi melainkan menimbulkan kepanikan bagi warga. Kalau seperti ini, aktivis jadi lumpuh dan tidak bisa lagi terbendung,” ujarnya saat ditemui wartawan, Senin (1/9) dini hari

BACA JUGA: Di Hadapan Mahasiswa, Forkopimda dan DPRD Nyatakan Tidak Korupsi dan Jaga Kota Bekasi dari Anarkisme

Priyadi menilai, jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut, maka dapat mengganggu aktivitas ekonomi maupun mobilitas masyarakat di Kota Bekasi.

“Harus ada langkah tegas dari pihak pemerintah dan kepolisian. Ini sudah menyangkut keamanan dan kenyamanan warga,” tegasnya.

Menanggapi situasi ini, Kepala Kesbangpol Kota Bekasi, Nesan Sujana, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.

“Kami mengimbau kepada RT, kelurahan, agar jangan sampai muncul sumber-sumber yang tidak diharapkan. Jadi, dilakukan pendekatan yang luar biasa dengan masyarakat supaya situasi tetap terjaga,” ujar Nesan, Minggu.

Menurutnya, aspirasi masyarakat tetap bisa disampaikan tanpa harus menimbulkan aksi anarkis.

BACA JUGA: Mahasiswa Geruduk DPRD Kota Bekasi, Tuntut Copot Kapolri hingga Hapus Pajak

“Persoalan tentang belum sinkron bisa dibahas melalui pertemuan yang lebih ideal, harmonis, dan saling memahami. Pada prinsipnya kami mengapresiasi kehendak pendemo, tapi tolong tetap menjaga keutuhan dan kesatuan,” tegasnya.

Kesbangpol, kata Nesan, juga melibatkan unsur Forkopimda dalam menjaga situasi di lapangan.

“Kami menjaga kebersamaan dalam menghadapi persoalan, baik yang terjadi di tingkat daerah maupun nasional. Informasi lengkap juga kami dapatkan melalui tim yang ada,” jelasnya.

Ia menambahkan, Bekasi sebagai kota yang dikenal sejahtera dan nyaman harus dijaga bersama.

“Bekasi ini milik semua, tanpa membedakan suku, ras, dan agama. Jangan sampai ternodai oleh kepentingan tertentu. Kita harus menjaga kewilayahan, keamanan, dan kenyamanan bersama,” ucapnya.

Terkait sejumlah masalah yang berkembang, termasuk soal ojol, Nesan menekankan pentingnya penyelesaian secara terbuka.

“Seperti masalah ojol dan hal-hal lain, penting untuk diselesaikan dengan cara yang transparan. Namun, pada prinsipnya masyarakat Bekasi kompak, harmonis, dan bersinergi,” pungkasnya. (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |