Beranda Pendidikan IGI Kabupaten Bekasi Prihatin Penurunan Minat Profesi Guru, Kualitas Pendidikan Terancam

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi menyatakan keprihatinan soal penurunan minat profesi guru. Kondisi ini dinilai berpotensi menurunkan kualitas pendidikan di masa depan.
Ketua IGI Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo, menyebut beberapa faktor penyebab rendahnya minat generasi muda untuk menggeluti profesi guru.
Antara lain gaji yang rendah, kurangnya penghargaan terhadap profesi, serta minimnya upaya sistematis dari pemerintah dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan daya tarik profesi melalui beasiswa, pengembangan karier, dan kesejahteraan yang lebih baik.
Menurut Prawiro, generasi muda menganggap profesi guru kurang prospektif karena masalah kesejahteraan dan penghargaan yang minim, terutama bagi guru honorer. Kondisi ini masih belum memadai untuk menjamin kesejahteraan, dengan ketimpangan signifikan antarwilayah.
“Profesi guru belum mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang layak dari masyarakat dan pemerintah,” ucapnya.
Masalah kekurangan guru juga masih menjadi persoalan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Bekasi.
“Persoalan guru kan memang saat ini terjadi di beberapa daerah, salah satunya di Kabupaten Bekasi, seperti daerah pinggiran dan terpencil Muaragembong, Cabangbungin, yang perlu diperhatikan oleh pemerintah,” terangnya.
Dia menekankan, menurunnya minat anak muda menjadi guru berisiko menurunkan kualitas pendidikan, karena jumlah calon pendidik berkualitas berkurang. “Jika tidak ada upaya peningkatan minat, jumlah guru kompeten dan berdedikasi bisa terus berkurang. Pemerintah perlu memastikan guru mendapat imbalan yang layak agar mereka dapat fokus meningkatkan mutu pendidikan,” tambahnya.
Prawiro juga menekankan pentingnya penghargaan lebih besar dari masyarakat dan pemerintah terhadap profesi guru.
“Pemerintah dapat menawarkan beasiswa dan peluang pengembangan karier yang menarik bagi calon guru muda,” sarannya.
Selain itu, perguruan tinggi bisa menghadirkan program studi pendidikan yang lebih menarik, misalnya dengan integrasi teknologi dan kurikulum berbasis kompetensi.
“Organisasi profesi seperti IGI dan PGRI memiliki peran penting dalam meningkatkan kompetensi guru, memperjuangkan hak, dan mengadvokasi kebijakan yang lebih baik,” tandasnya.(dew)