Gedung SMP 62 Kota Bekasi Membahayakan Siswa

3 days ago 18

TIDAK LAYAK: Kondisi gedung SMP 62 Bekasi dinyatakan tidak layak untuk digunakan kegiatan belajar mengajar.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kondisi bangunan yang ditempati Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 62 Kota Bekasi di Kelurahan Medansatria rupanya tidak memenuhi standar keselamatan. Tak cuma minim sarana, prasarana, bangunan eks kantor kelurahan itu dinilai tak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).

Temuan tersebut disampaikan Komisi IV DPRD Kota Bekasi bersama Dinas Pendidikan (Disdik) usai meninjau langsung lokasi, Kamis (9/10). Bangunan yang kini digunakan sebagai ruang kelas dan kantor guru itu disebut berpotensi membahayakan siswa.

“Ini jelas mengindikasikan adanya masalah dalam perencanaan dan pengawasan sekolah negeri kita. Kondisinya jauh dari kata layak,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman.

BACA JUGA: Siswa USB SMPN 62 Kota Bekasi Belajar Lesehan

Wildan mengaku kecewa lantaran selama tiga tahun berdiri, USB SMP 62 belum mendapat perbaikan berarti. Fasilitas sekolah masih memanfaatkan meubelair bekas dari sekolah lain.

“Kami tidak bisa menerima alasan keterbatasan anggaran, karena sektor pendidikan di Kota Bekasi sudah mendapat alokasi Rp1,8 triliun, melebihi ketentuan 20 persen APBD sesuai Undang-undang,” tegasnya.

Ia mendesak Pemerintah Kota Bekasi segera mengambil langkah darurat agar siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman. “Kami minta pembangunan gedung SMP 62 dimulai tahun 2026,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, menegaskan gedung yang ditempati SMP 62 tidak memenuhi standar bangunan sekolah, meski struktur fisiknya masih kokoh.

BACA JUGA: Anggota DPRD Kota Bekasi Suryo Dorong Percepatan Pembangunan Gedung SMPN 62

“Ruangan kelasnya tidak memenuhi standar ukuran 8×8 meter untuk jenjang SMP. Banyak ruang vital seperti laboratorium, perpustakaan, hingga ruang OSIS yang belum tersedia,” ungkap Alexander.

Menurutnya, rehabilitasi gedung lama tidak efektif dan justru lebih boros dibanding membangun sekolah baru. “Kalau direhab malah tidak efisien. Lebih baik dibangun baru dengan desain sesuai kebutuhan sekolah,” ujarnya.

Disdik berencana menyiapkan lokasi sementara jika pembangunan gedung baru direalisasikan. Keberadaan SMP 62, kata Alexander, memang penting untuk memperluas akses pendidikan di Medansatria, namun kualitas dan keselamatan tetap harus jadi prioritas.(sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |