Beranda Berita Utama Distribusi Guru di Bekasi Tidak Merata, Daerah Pelosok Masih Kekurangan Pengajar Berkualitas

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kekurangan dan distribusi guru yang tidak merata di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bekasi, disebabkan beberapa faktor, seperti rendahnya minat guru bertugas di daerah terpencil, kesejahteraan yang belum memadai, serta penempatan guru yang belum sesuai kebutuhan riil tiap daerah.
Kondisi ini memperburuk kesenjangan kualitas pendidikan, karena daerah terpencil kekurangan guru berkualitas sehingga siswa tidak mendapatkan pembelajaran yang setara.
“Memang saat ini kebutuhan guru masih menjadi persoalan, terutama di Kabupaten Bekasi, termasuk distribusinya yang belum merata,” ujar Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo, kepada Radar Bekasi.
Ia menjelaskan, guru berkualitas cenderung terkonsentrasi di kota, sementara daerah terpencil seperti Muara Gembong dan Cabangbungin kekurangan guru sesuai standar.
“Banyak anak di daerah terpencil kesulitan mengakses pendidikan karena kekurangan guru yang signifikan,” tambah Prawiro.
Menurutnya, kekurangan guru menyebabkan beban kerja berlebih dan kurangnya perhatian individual pada siswa.
“Rata-rata guru berkualitas menumpuk di perkotaan, seperti Tambun dan Cikarang,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Kepala SMAN 1 Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Acep Hadi, yang mengatakan bahwa saat ini ada beberapa mata pelajaran yang kekurangan guru.
“Kami saat ini kekurangan guru untuk beberapa mata pelajaran,” ujarnya.
Acep menyebutkan, ada enam mata pelajaran yang belum ada guru, sehingga guru yang memiliki waktu luang harus mengajar mata pelajaran lain.
“Mau tidak mau, satu guru harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran,” terang Acep.
Ia menilai, jarak yang jauh dan fasilitas minim di daerah terpencil membuat guru enggan ditempatkan di sana. Selain itu, gaji yang tidak memadai dan kurangnya insentif membuat banyak guru tidak tertarik mengajar di pelosok. (dew)