Sara Wijayanto Bongkar Kisah Kelam Jadi Korban KDRT, Ungkap Sosok Bayangan Hitam di Belakang Pelaku

6 hours ago 5

Beranda Entertainment Sara Wijayanto Bongkar Kisah Kelam Jadi Korban KDRT, Ungkap Sosok Bayangan Hitam di Belakang Pelaku

Potret Sara Wijayanto. Foto: Dok. Instagram

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Aktris sekaligus sosok indigo terkenal Sara Wijayanto akhirnya membuka luka lama tentang masa kelam dalam hidupnya. 

Dalam program “Batik Haji Igun” yang dipandu oleh desainer sekaligus presenter Ivan Gunawan di kanal YouTube @Comic 8 Revolution, Sara dengan hati-hati membagikan pengalaman pahitnya sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Awalnya, percakapan antara Ivan dan Sara hanya berfokus pada kemampuan spiritual yang dimiliki Sara. Dengan penasaran, Ivan menanyakan arah kepekaan batin Sara yang selama ini dikenal bisa merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata.

“Nah, maksudnya Mbak lebih peka ke mana?” tanya Ivan dengan rasa ingin tahu.

Sara menjawab dengan tenang, “Ee… lebih peka ke orang lain. Kalau diri sendiri, itu istilahnya kayak tukang cukur rambut, bisa nyukur rambut orang tapi nggak bisa nyukur rambut sendiri, atau kalaupun bisa pasti nggak akan rapi.”

Jawaban itu rupanya membuka ruang bagi Ivan untuk menyinggung masa lalu Sara yang sempat mengalami KDRT. 

“Makanya dulu kena KDRT juga enggak bisa ngerasain ya, Mbak?” tanya Ivan.

Baca Juga: Nyaris Pingsan di Atas Panggung! Inul Daratista Ungkap Derita di Bawah Terik Matahari

Pertanyaan itu membuat suasana menjadi lebih dalam. Sara pun mulai menceritakan pengalaman menyeramkan yang ia alami di masa pernikahannya dulu.

Dulu setiap kali aku melihatnya, aku selalu melihat sesuatu di belakang orang itu sebuah bayangan gelap yang tingginya hampir mencapai langit-langit ruangan. Oh ya, itu setiap kali kejadian aku enggak tahu ya, kayak aku salah satu orang yang beruntung bisa keluar dari situ,” tutur Sara dengan mata berkaca-kaca.

Sara kemudian mengisahkan salah satu momen paling mengerikan yang nyaris merenggut nyawanya.

“Ada momen di mana aku sampai jatuh. Aku lari dari atas, jatuh di tangga. Aku bangun, lari lagi mau buka pintu. Pas mau kebuka pagarnya, aku dijambak, diseret, terus perut aku ditendang. Tapi anehnya, aku enggak apa-apa,” kenangnya.

Secara logika, tubuh Sara seharusnya mengalami luka parah akibat kejadian tersebut. Namun, menurutnya, ada kekuatan tak terlihat yang seolah melindunginya.

“Kalau dipikir pakai logika, orang jatuh dari tangga terus perutnya dipukul pasti ada internal bleeding atau apa. Tapi aku cuma memar-memar aja. Aku merasa ada yang ngelindungin aku, karena enggak mungkin banget dengan hantaman sekenceng itu aku masih baik-baik aja,” ujarnya lirih.

Ivan Gunawan yang mendengar kisah itu tampak terkejut dan penuh empati. Ia sempat bertanya pelan, “Emang nggak ada biru-biru, Mbak?” Sara pun menjawab dengan tenang,

“Ada biru-biru, tapi nggak sampai patah tulang atau internal bleeding. Itu yang aku bilang, kayak ada yang jaga aku.”

Sara mengungkap, hubungan penuh kekerasan itu berlangsung cukup lama sekitar lima tahun, dan tiga tahun terakhir dipenuhi kekerasan fisik maupun batin.

“Sama dia tuh lima tahun, tapi tiga tahun terakhir baru mulai kejadian itu. Sampai akhirnya bisa keluar juga, itu luar biasa banget,” katanya dengan nada lega.

Kini, setelah berhasil keluar dari hubungan toxic tersebut, Sara melihat semua yang terjadi sebagai pelajaran berharga dan bentuk perlindungan dari Tuhan.

“Aku berpikir sekarang, sebenarnya ada sesuatu yang melindungi aku sampai akhirnya aku bisa keluar dari situ,” ucapnya penuh makna.(ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |