Beranda Bekasi PCNU Kota Bekasi Sayangkan Tayangan TRANS7 Xpose Uncensored Diduga Giring Kebencian ke Ponpes Lirboyo

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi, Ayi Nurdin, menyayangkan viralnya tayangan program stasiun Televisi swasta Xpose Uncensored TRANS7 yang ditayangkan pada Senin (13/10/2025).
Ayi menilai hal ini sebagai bentuk ironi menjelang Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober, namun dicederai dengan narasi penggiringan opini yang berpotensi menimbulkan kebencian terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo.
“Memang sesuatu yang ironi ketika saat ini menjelang tanggal 22 Oktober sebagai hari santri. Tiba-tiba muncul di tayangan Trans7 dan cenderung framingnya dan bahkan, apa namanya. Menurut saya sangat berpotensi menggiring kebencian, kedengkian,” ujar Ayi saat dikonfirmasi radarbekasi.id, Rabu (15/10/2025).
“Menurut saya ini tentu punya potensi untuk menimbulkan kebencian dari pihak lain, Yang kedua juga tentu ini sangat tidak objektif dan patut diduga ada indikasi yang kurang baik disitu,” sambungnya.
Ia menegaskan, PCNU Kota Bekasi bersikap sangat menyayangkan adanya tayangan Xpose Uncensored yang mengandung unsur mendiskreditkan Ponpes Lirboyo.
“Makanya kami dari pengurus cabang NU Kota Bekasi, bersama seluruh NU Indonesia, Sangat menyayangkan adanya hal ini. Sangat-sangat menyayangkan adanya hal ini,” tegasnya.
Menurutnya sebagai lembaga penyiaran terkenal, kecil kemungkinan hal tersebut terjadi tanpa adanya perencanaan. Ia menduga ada unsur kesengajaan, yang diarahkan untuk tujuan tertentu.
“Sebagai sebuah lembaga penyiaran yang sudah sangat mapan. Sepertinya hal ini nggak mungkin kalau tidak dipersiapkan. Meski barangkali kesengajaan di sini semulanya diarahkan untuk hal tertentu,” ucapnya.
Dia berharap penanganan kasus ini bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, dan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menahan diri agar terciptanya konduktivitas.
“Kami berharap sih ada proses di situ sehingga nanti tidak terulang, yang kedua juga barangkali kami dengan segala ini mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kondusivitas,” pungkasnya.
Sebelumnya, viral di media sosial Stasiun televisi Trans 7 mendapat kecaman dari banyak pihak usai salah satu tayangannya dinilai merendahkan martabat dan melecehkan kiai, santri, dan komunitas pesantren.
Pasalnya, banyak pihak menilai, narasi yang ditampilkan dalam program Xpose Uncensored TRANS7 tidak pantas lantaran terkesan menggambarkan kehidupan kiai bermewah-mewahan, meminta uang dari santri, dan para jamaah seolah pesantren sebagai tempat relasi kuasa yang eksploitatif.
Atas hal itu, pihak TRANS7 langsung melakukan permintaan maaf melalui akun Instagramnya. (cr1)