Bupati Bekasi Lantik Direksi dan Dewas Perumda Tirta Bhagasasi

5 hours ago 6

Beranda Cikarang Bupati Bekasi Lantik Direksi dan Dewas Perumda Tirta Bhagasasi

PELANTIKAN: Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, melantik dua direksi dan dua dewan pengawas Perumda Tirta Bhagasasi (TB), Selasa (15/10). FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, melantik dua direksi dan dua dewan pengawas Perumda Tirta Bhagasasi (TB) untuk melengkapi kekosongan jabatan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Mereka yang diambil sumpah jabatan masing-masing Rika Nursantika sebagai Direktur Teknik Perumda Tirta Bhagasasi, Daud Husin menjabat Direktur Umum serta Bagas Sugeng Triyanto dan Romli Romliandi selaku anggota dewan pengawas.

“Semoga bisa bersinergi dengan Pak Dirut untuk memajukan Perumda Tirta Bagasasi. Setelah beberapa tahapan pengisian, sekarang sudah lengkap sesuai aturan,” kata Bupati Ade usai pelantikan, Senin (14/10).

BACA JUGA: Puncak Peringatan HUT ke-44 Perumda Tirta Bhagasasi Ditutup dengan Tasyakuran, Dirut Tekankan Semangat Kebersamaan

Ia menekankan jabatan tersebut bukan sekadar seremoni melainkan tanggung jawab besar yang diemban segenap jajaran direksi serta dewan pengawas untuk mampu memperbaiki kinerja perusahaan di tengah beragam persoalan yang melanda BUMD milik Pemkab Bekasi tersebut.

Persoalan dimaksud meliputi neraca keuangan perusahaan, optimalisasi cakupan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Bekasi hingga permasalahan non teknis lain yang sedang dihadapi.

Dirinya meminta jajaran direksi untuk segera menjalin sinergi guna merumuskan kajian, riset serta inovasi sesuai dengan jabatan yang diemban sekaligus mengesampingkan kepentingan pribadi di luar urusan perusahaan.

“Jangan sampai ada kepentingan-kepentingan pribadi di luar sana. Direktur, direksi, dewan pengawas harus jadi telinga dan mata bupati. Kembangkan Tirta Bhagasasi. Yang belum baik diperbaiki, yang masih ada salah kita benahi. Jangan fokus kepada kepentingan pribadi ataupun kepentingan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Ia pun meyakini Perumda Tirta Bhagasasi mampu keluar dari semua persoalan yang sedang dihadapi dengan perbaikan bertahap untuk menuju perusahaan maju sehingga bisa berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah secara signifikan.

“Saya mengerti bahwa Tirta Bhagasasi memiliki persoalan yang harus diselesaikan namun setahun-dua tahun mendatang harus ada perbaikan. Jadi fokus saja, tingkatkan pendapatan sesuai bussiness plan dan tingkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.

Sementara, Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi, Reza Luthfi Hasan, mengatakan pengisian kekosongan jabatan ini penting untuk mengoptimalkan roda organisasi perusahaan dengan membantu tugas-tugas direksi dan pengawas sesuai fungsi masing-masing.

“PR (pekerjaan rumah) luar biasa, kalau direksi tidak lengkap jadi kurang terarah. Sekarang sudah lengkap, mudah-mudahan mampu menjawab tantangan demi tantangan ke depan,” katanya.

Menurut dia perbaikan terfokus pada tata kelola, optimalisasi pelayanan kepada pelanggan hingga perluasan jaringan perpipaan melalui skema pendanaan pemerintah maupun kerja sama swasta.

“Tadi Pak Bupati juga menekankan soal loyalitas, seluruh dedikasi dicurahkan untuk perusahaan agar bagaimana perusahaan ini mampu bangkit, maju dan sejahtera. Pembangunan berkelanjutan demi optimalisasi pelayanan kepada masyarakat hingga ke pelosok-pelosok wilayah,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Teknik Perumda Tirta Bhagasasi Rika Nursantika menegaskan komitmen untuk membantu tugas direktur utama dalam memajukan perusahaan dengan menjalankan tata kelola di bidang teknik.

“Fokus bidang teknik yang utama adalah persoalan tingkat kehilangan air yang tinggi, belum merata pelayanan dan intinya menunjang target pemerintah yaitu 100 persen SDGs (pembangunan berkelanjutan) di tahun 2030,” katanya.

Saat ini, Perumda Tirta Bhagasasi memiliki lebih dari 330.000 pelanggan dan menjadi perusahaan air bersih daerah terbesar di Jawa Barat dalam jumlah pelanggan. Namun cakupan pelayanan itu baru mencapai 32 persen sehingga dibutuhkan kerja nyata untuk merealisasikan 100 persen cakupan pelayanan.

“Sesuai target SDGs 100 persen di 2030 maka perusahaan memiliki perencanaan bisnis di bidang pelayanan pelanggan. Proyeksi kami minimal tambah 15.000 pelanggan per tahun. Seluruh peluang akan kita optimalkan guna mendukung pencapaian tersebut, mulai penyertaan modal, usulan alokasi APBN hingga kerja sama badan usaha maupun swasta,” pungkasnya. (and/*)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |