Bongkar KDRT Masa Lalu, Sara Wijayanto Alami Dijambak, Diseret dan Ditendang!

5 hours ago 7

Beranda Entertainment Bongkar KDRT Masa Lalu, Sara Wijayanto Alami Dijambak, Diseret dan Ditendang!

Potret Sara Wijayanto. Foto: Instagram

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Aktris sekaligus indigo terkenal, Sara Wijayanto, membagikan kisah kelam yang pernah dialaminya sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Cerita itu diungkapkan dalam program Batik Haji Igun bersama desainer sekaligus presenter Ivan Gunawan, yang tayang melalui kanal YouTube @Comic 8 Revolution.

Awalnya, obrolan antara Ivan dan Sara berfokus pada kemampuan spiritual yang dimiliki Sara. Ivan penasaran mengenai kepekaan batin yang sering dikaitkan dengan sosok Sara. 

“Nah, maksudnya Mbak lebih peka ke mana?” tanya Ivan dengan rasa ingin tahu.

Sara pun menjawab dengan tenang, “Ee… lebih peka ke orang lain. Kalau diri sendiri, itu istilahnya kayak tukang cukur rambut, bisa nyukur rambut orang tapi nggak bisa nyukur rambut sendiri, atau kalaupun bisa pasti nggak akan rapi.”

Jawaban itu membuka ruang bagi Ivan untuk menyinggung pengalaman kelam Sara. Dengan hati-hati, Ivan bertanya, “Makanya dulu kena KDRT juga enggak bisa ngerasain ya, Mbak?”

Sara pun menceritakan pengalaman traumatisnya. 

“Dulu setiap kali aku melihatnya, aku selalu melihat sesuatu di belakang orang itu sebuah bayangan gelap yang tingginya hampir mencapai langit-langit ruangan. Oh ya, itu setiap kali kejadian. Aku enggak tahu ya, kayak aku salah satu orang yang beruntung bisa keluar dari situ,” ujarnya.

Ia melanjutkan pengakuannya tentang momen paling kelam saat mengalami kekerasan dari mantan suaminya. 

Baca Juga: Sara Wijayanto Bongkar Kisah Kelam Jadi Korban KDRT, Ungkap Sosok Bayangan Hitam di Belakang Pelaku

“Ada momen di mana aku sampai jatuh. Aku lari dari atas, jatuh di tangga. Aku bangun, lari lagi mau buka pintu. Pas mau kebuka pagarnya, aku dijambak, diseret, terus perut aku ditendang. Itu aku enggak apa-apa,” jelas Sara.

Secara logika, kondisi tubuhnya seharusnya bisa mengalami luka parah. “Secara logika, orang jatuh dari tangga terus dipukul perutnya pasti ada risiko internal bleeding atau luka serius. Tapi ini cuma memar-memar aja. Aku merasa ada yang melindungin aku, karena nggak mungkin banget bisa selamat dengan hantaman dan tarikan sekenceng itu,” tuturnya.

Ivan, yang mendengarkan dengan empati, bertanya lebih lanjut, “Emang nggak ada biru-biru, Mbak?” Sara mengangguk pelan. “Biru-biru, tapi nggak ada patah tulang, enggak ada internal bleeding,” jawabnya.

Sara mengungkapkan bahwa setelah melewati kejadian itu, ia mulai menyadari adanya kekuatan yang menjaga dan membantunya keluar dari hubungan yang penuh kekerasan tersebut. 

“Aku berpikir sekarang, sebenarnya ada sesuatu yang melindungi aku sampai akhirnya aku bisa keluar dari situ,” ucapnya.

Dalam pengakuannya, Sara menyebut bahwa hubungan tersebut berlangsung cukup lama. “Sama dia tuh lima tahun, tapi tiga tahun terakhir baru mulai kejadian itu. Sampai akhirnya bisa keluar juga, itu luar biasa banget,” ujarnya dengan lega karena berhasil keluar dari hubungan rumah tangga yang toxic.(ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |