Ammar Zoni Masuk di Lapas Paling Ketat Nusakambangan, Satu Sel untuk Satu Narapidana!

10 hours ago 15

Beranda Entertainment Ammar Zoni Masuk di Lapas Paling Ketat Nusakambangan, Satu Sel untuk Satu Narapidana!

Ammar Zoni saat dibawa ke Nusakambangan. Foto: Tangkap Layar/TikTok

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Aktor Ammar Zoni kini resmi menempati Lapas Kelas IIA Karanganyar, Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, yang berstatus super maximum security. Pemindahan ini dilakukan setelah ia sebelumnya menjalani masa penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba, Jakarta.

“Langsung dimasukkan ke sel, one man one cell (satu orang satu sel),” terang Kalapas Kelas II A Karanganyar, Riko Purnama Candra, Kamis (16/10), sebagaimana dilansir dari JawaPos via Antara.

Ammar Zoni, yang kembali terjerat kasus peredaran narkoba, tiba di Nusakambangan pada Kamis pagi sekitar pukul 07.43 WIB bersama lima narapidana berisiko tinggi (high risk) lainnya.

Kasubdit Kerja Sama Ditjen Pemasyarakatan Kemenimipas, Rika Aprianti, mengatakan bahwa pemindahan Ammar Zoni dan lima narapidana high risk lainnya merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan sekaligus memastikan proses pembinaan tetap berjalan.

“Penempatan di Lapas Karanganyar dilakukan dengan sistem one man one cell karena lapas tersebut masuk kategori super maximum security,” ujarnya.

Sebelum menempati sel, narapidana menjalani beberapa tahapan, mulai dari proses administrasi, pemeriksaan kesehatan, hingga pemenuhan kebutuhan dasar sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. 

“Semua narapidana akan melalui tahapan administrasi dan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, serta diberikan hak-haknya seperti kebutuhan dasar dan makanan,” jelas Rika.

Baca Juga: Rumah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Diteror Santet Usai Tolak Lakukan Hal Ini

Meskipun menempati sel masing-masing, kegiatan pembinaan tetap dilakukan. Aktivitas keagamaan maupun pengembangan kepribadian tetap berjalan di dalam sel. Setiap hari, narapidana diberikan waktu sekitar satu jam untuk keluar sel, misalnya untuk olahraga ringan atau sekadar berangin-angin.

Di Lapas Karanganyar, pendamping dan konsultan pembinaan juga memantau kondisi serta perilaku warga binaan secara berkala. 

Setiap enam bulan, dilakukan asesmen untuk menilai perubahan perilaku narapidana. Hasil asesmen ini akan menjadi dasar untuk meninjau kembali status penempatannya. 

“Kalau hasil asesmen menunjukkan perubahan perilaku yang baik, maka bisa dilakukan penurunan level pengamanan. Namun, bila belum menunjukkan perubahan, mereka tetap ditempatkan di sel super maksimum,” jelas Rika.

Penempatan di Lapas Karanganyar bukan semata-mata untuk keamanan, tetapi juga bagian dari strategi pembinaan yang terukur bagi narapidana risiko tinggi. 

“Prinsipnya, keamanan dan pembinaan berjalan seimbang. Kami berharap melalui sistem ini, mereka bisa berubah menjadi lebih baik,” tutup Rika.(ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |