SMK Muhammadiyah 03 Tangsel Bentuk Bursa Kerja Khusus, Cetak Lulusan Siap Kerja

TANGSEL – SMK Muhammadiyah 03 Tangerang Selatan kini mengambil langkah strategis dengan membentuk Bursa Kerja Khusus (BKK). Inisiatif ini menjadi angin segar bagi para lulusannya yang bercita-cita segera terjun ke dunia kerja, sebagai upaya konkret sekolah dalam mencetak lulusan yang unggul, berdedikasi, dan siap pakai sesuai kebutuhan industri menuju tahun 2035.

Pembentukan BKK diharapkan mampu menjawab tantangan link and match antara kurikulum sekolah dengan kebutuhan nyata di lapangan. Sebagaimana diungkapkan oleh Erwinsyah, perwakilan sekolah, tidak sedikit lulusan SMK yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan lantaran kompetensinya belum sejalan dengan standar industri. “Kebanyakan dari sekolah yang tidak tepat memiliki kelemahan PKK ini, rata-rata bermasalah lagi link and match kebutuhan dari perusahaan tersebut, ” ungkapnya.

Lebih dari sekadar penyalur tenaga kerja, BKK Muhammadiyah juga berperan sebagai jembatan antara sekolah dan dunia usaha. Melalui program ini, perusahaan diharapkan dapat lebih mudah menemukan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, sekaligus memberikan masukan bagi pengembangan pembelajaran di sekolah. “Kita berharap dari BKK ini juga bisa bekerja sama dengan banyak perusahaan, sekaligus memberikan pengarahan kepada guru agar pembelajaran yang diberikan lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhan industri, ” tambah Erwinsyah.

Senada dengan hal tersebut, Waka Kurikulum, Tomy Irawan, menuturkan bahwa keberadaan BKK juga akan menjadi sarana untuk meningkatkan kompetensi lulusan melalui pelatihan dan informasi yang relevan dengan perkembangan dunia kerja. Ia menegaskan, pengalaman sebelumnya di mana lulusan harus dikembalikan karena tidak sesuai kebutuhan perusahaan menjadi pelajaran penting bagi sekolah. “Ini menjadi tantangan buat sekolah agar pembelajaran lebih diarahkan pada program yang benar-benar dibutuhkan perusahaan saat ini, ” jelas Tomy.

Dengan hadirnya BKK, SMK Muhammadiyah berkomitmen menyiapkan SDM yang benar-benar siap diterima oleh dunia usaha dan industri. “Kita menyiapkan siswa yang siap diterima. Itu tantangan agar siswa kita ke depan bisa benar-benar diterima dengan baik oleh perusahaan, ” pungkasnya. (Hendi)